World Of Warcraft, WoW Pointer 10

music

Selasa, 05 Maret 2013

UJIAN PRAKTIK

UJIAN PRAKTIK

Tata Surya ( Mapel Fisika )





Tata Surya[a] adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi[b], dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.

Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebar. Awan Oort diperkirakan terletak di daerah terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar.

Berdasarkan jaraknya dari matahari, kedelapan planet Tata Surya ialah Merkurius (57,9 juta km), Venus (108 juta km), Bumi (150 juta km), Mars (228 juta km), Yupiter (779 juta km), Saturnus (1.430 juta km), Uranus (2.880 juta km), dan Neptunus (4.500 juta km). Sejak pertengahan 2008, ada lima objek angkasa yang diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Orbit planet-planet kerdil, kecuali Ceres, berada lebih jauh dari Neptunus. Kelima planet kerdil tersebut ialah Ceres (415 juta km. di sabuk asteroid; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kelima), Pluto (5.906 juta km.; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kesembilan), Haumea (6.450 juta km), Makemake (6.850 juta km), dan Eris (10.100 juta km).

Enam dari kedelapan planet dan tiga dari kelima planet kerdil itu dikelilingi oleh satelit alami, yang biasa disebut dengan "bulan" sesuai dengan Bulan atau satelit alami Bumi. Masing-masing planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri dari debu dan partikel lain.

Sejarah penemuan

Lima planet terdekat ke Matahari selain Bumi (Merkurius, Venus, Mars, Yupiter dan Saturnus) telah dikenal sejak zaman dahulu karena mereka semua bisa dilihat dengan mata telanjang. Banyak bangsa di dunia ini memiliki nama sendiri untuk masing-masing planet.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengamatan pada lima abad lalu membawa manusia untuk memahami benda-benda langit terbebas dari selubung mitologi. Galileo Galilei (1564-1642) dengan teleskop refraktornya mampu menjadikan mata manusia "lebih tajam" dalam mengamati benda langit yang tidak bisa diamati melalui mata telanjang.

Karena teleskop Galileo bisa mengamati lebih tajam, ia bisa melihat berbagai perubahan bentuk penampakan Venus, seperti Venus Sabit atau Venus Purnama sebagai akibat perubahan posisi Venus terhadap Matahari. Penalaran Venus mengitari Matahari makin memperkuat teori heliosentris, yaitu bahwa matahari adalah pusat alam semesta, bukan Bumi, yang sebelumnya digagas oleh Nicolaus Copernicus (1473-1543). Susunan heliosentris adalah Matahari dikelilingi oleh Merkurius hingga Saturnus.
Model heliosentris dalam manuskrip Copernicus.

Teleskop Galileo terus disempurnakan oleh ilmuwan lain seperti Christian Huygens (1629-1695) yang menemukan Titan, satelit Saturnus, yang berada hampir 2 kali jarak orbit Bumi-Yupiter.

Perkembangan teleskop juga diimbangi pula dengan perkembangan perhitungan gerak benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang lain melalui Johannes Kepler (1571-1630) dengan Hukum Kepler. Dan puncaknya, Sir Isaac Newton (1642-1727) dengan hukum gravitasi. Dengan dua teori perhitungan inilah yang memungkinkan pencarian dan perhitungan benda-benda langit selanjutnya

Pada 1781, William Herschel (1738-1822) menemukan Uranus. Perhitungan cermat orbit Uranus menyimpulkan bahwa planet ini ada yang mengganggu. Neptunus ditemukan pada Agustus 1846. Penemuan Neptunus ternyata tidak cukup menjelaskan gangguan orbit Uranus. Pluto kemudian ditemukan pada 1930.

Pada saat Pluto ditemukan, ia hanya diketahui sebagai satu-satunya objek angkasa yang berada setelah Neptunus. Kemudian pada 1978, Charon, satelit yang mengelilingi Pluto ditemukan, sebelumnya sempat dikira sebagai planet yang sebenarnya karena ukurannya tidak berbeda jauh dengan Pluto.

Para astronom kemudian menemukan sekitar 1.000 objek kecil lainnya yang letaknya melampaui Neptunus (disebut objek trans-Neptunus), yang juga mengelilingi Matahari. Di sana mungkin ada sekitar 100.000 objek serupa yang dikenal sebagai Objek Sabuk Kuiper (Sabuk Kuiper adalah bagian dari objek-objek trans-Neptunus). Belasan benda langit termasuk dalam Objek Sabuk Kuiper di antaranya Quaoar (1.250 km pada Juni 2002), Huya (750 km pada Maret 2000), Sedna (1.800 km pada Maret 2004), Orcus, Vesta, Pallas, Hygiea, Varuna, dan 2003 EL61 (1.500 km pada Mei 2004).

Penemuan 2003 EL61 cukup menghebohkan karena Objek Sabuk Kuiper ini diketahui juga memiliki satelit pada Januari 2005 meskipun berukuran lebih kecil dari Pluto. Dan puncaknya adalah penemuan UB 313 (2.700 km pada Oktober 2003) yang diberi nama oleh penemunya Xena. Selain lebih besar dari Pluto, objek ini juga memiliki satelit.

Struktur

Komponen utama sistem Tata Surya adalah matahari, sebuah bintang deret utama kelas G2 yang mengandung 99,86 persen massa dari sistem dan mendominasi seluruh dengan gaya gravitasinya.[5] Yupiter dan Saturnus, dua komponen terbesar yang mengedari matahari, mencakup kira-kira 90 persen massa selebihnya.[c]

Hampir semua objek-objek besar yang mengorbit matahari terletak pada bidang edaran bumi, yang umumnya dinamai ekliptika. Semua planet terletak sangat dekat pada ekliptika, sementara komet dan objek-objek sabuk Kuiper biasanya memiliki beda sudut yang sangat besar dibandingkan ekliptika.

Planet-planet dan objek-objek Tata Surya juga mengorbit mengelilingi matahari berlawanan dengan arah jarum jam jika dilihat dari atas kutub utara matahari, terkecuali Komet Halley.

Hukum Gerakan Planet Kepler menjabarkan bahwa orbit dari objek-objek Tata Surya sekeliling matahari bergerak mengikuti bentuk elips dengan matahari sebagai salah satu titik fokusnya. Objek yang berjarak lebih dekat dari matahari (sumbu semi-mayor-nya lebih kecil) memiliki tahun waktu yang lebih pendek. Pada orbit elips, jarak antara objek dengan matahari bervariasi sepanjang tahun. Jarak terdekat antara objek dengan matahari dinamai perihelion, sedangkan jarak terjauh dari matahari dinamai aphelion. Semua objek Tata Surya bergerak tercepat di titik perihelion dan terlambat di titik aphelion. Orbit planet-planet bisa dibilang hampir berbentuk lingkaran, sedangkan komet, asteroid dan objek sabuk Kuiper kebanyakan orbitnya berbentuk elips.

Untuk mempermudah representasi, kebanyakan diagram Tata Surya menunjukan jarak antara orbit yang sama antara satu dengan lainnya. Pada kenyataannya, dengan beberapa perkecualian, semakin jauh letak sebuah planet atau sabuk dari matahari, semakin besar jarak antara objek itu dengan jalur edaran orbit sebelumnya. Sebagai contoh, Venus terletak sekitar sekitar 0,33 satuan astronomi (SA) lebih dari Merkurius[d], sedangkan Saturnus adalah 4,3 SA dari Yupiter, dan Neptunus terletak 10,5 SA dari Uranus. Beberapa upaya telah dicoba untuk menentukan korelasi jarak antar orbit ini (hukum Titus-Bode), tetapi sejauh ini tidak satu teori pun telah diterima.

Hampir semua planet-planet di Tata Surya juga memiliki sistem sekunder. Kebanyakan adalah benda pengorbit alami yang disebut satelit, atau bulan. Beberapa benda ini memiliki ukuran lebih besar dari planet. Hampir semua satelit alami yang paling besar terletak di orbit sinkron, dengan satu sisi satelit berpaling ke arah planet induknya secara permanen. Empat planet terbesar juga memliki cincin yang berisi partikel-partikel kecil yang mengorbit secara serempak.

Tata Surya bagian dalam
Tata Surya bagian dalam adalah nama umum yang mencakup planet kebumian dan asteroid. Terutama terbuat dari silikat dan logam, objek dari Tata Surya bagian dalam melingkup dekat dengan matahari, radius dari seluruh daerah ini lebih pendek dari jarak antara Yupiter dan Saturnus.

Planet-planet bagian dalam
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Planet kebumian
Planet-planet bagian dalam. Dari kiri ke kanan: Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars (ukuran menurut skala)

Empat planet bagian dalam atau planet kebumian (terrestrial planet) memiliki komposisi batuan yang padat, hampir tidak mempunyai atau tidak mempunyai bulan dan tidak mempunyai sistem cincin. Komposisi Planet-planet ini terutama adalah mineral bertitik leleh tinggi, seperti silikat yang membentuk kerak dan selubung, dan logam seperti besi dan nikel yang membentuk intinya. Tiga dari empat planet ini (Venus, Bumi dan Mars) memiliki atmosfer, semuanya memiliki kawah meteor dan sifat-sifat permukaan tektonis seperti gunung berapi dan lembah pecahan. Planet yang letaknya di antara matahari dan bumi (Merkurius dan Venus) disebut juga planet inferior.

Merkurius

Merkurius (0,4 SA dari matahari) adalah planet terdekat dari matahari serta juga terkecil (0,055 massa bumi). Merkurius tidak memiliki satelit alami dan ciri geologisnya di samping kawah meteorid yang diketahui adalah lobed ridges atau rupes, kemungkinan terjadi karena pengerutan pada perioda awal sejarahnya.[26] Atmosfer Merkurius yang hampir bisa diabaikan terdiri dari atom-atom yang terlepas dari permukaannya karena semburan angin matahari.[27] Besarnya inti besi dan tipisnya kerak Merkurius masih belum bisa dapat diterangkan. Menurut dugaan hipotesa lapisan luar planet ini terlepas setelah terjadi tabrakan raksasa, dan perkembangan ("akresi") penuhnya terhambat oleh energi awal matahari.

Venus

Venus (0,7 SA dari matahari) berukuran mirip bumi (0,815 massa bumi). Dan seperti bumi, planet ini memiliki selimut kulit silikat yang tebal dan berinti besi, atmosfernya juga tebal dan memiliki aktivitas geologi. Akan tetapi planet ini lebih kering dari bumi dan atmosfernya sembilan kali lebih padat dari bumi. Venus tidak memiliki satelit. Venus adalah planet terpanas dengan suhu permukaan mencapai 400 °C, kemungkinan besar disebabkan jumlah gas rumah kaca yang terkandung di dalam atmosfer.[30] Sejauh ini aktivitas geologis Venus belum dideteksi, tetapi karena planet ini tidak memiliki medan magnet yang bisa mencegah habisnya atmosfer, diduga sumber atmosfer Venus berasal dari gunung berapi

Bumi

Bumi (1 SA dari matahari) adalah planet bagian dalam yang terbesar dan terpadat, satu-satunya yang diketahui memiliki aktivitas geologi dan satu-satunya planet yang diketahui memiliki mahluk hidup. Hidrosfer-nya yang cair adalah khas di antara planet-planet kebumian dan juga merupakan satu-satunya planet yang diamati memiliki lempeng tektonik. Atmosfer bumi sangat berbeda dibandingkan planet-planet lainnya, karena dipengaruhi oleh keberadaan mahluk hidup yang menghasilkan 21% oksigen.[32] Bumi memiliki satu satelit, bulan, satu-satunya satelit besar dari planet kebumian di dalam Tata Surya.

Mars

Mars (1,5 SA dari matahari) berukuran lebih keci dari bumi dan Venus (0,107 massa bumi). Planet ini memiliki atmosfer tipis yang kandungan utamanya adalah karbon dioksida. Permukaan Mars yang dipenuhi gunung berapi raksasa seperti Olympus Mons dan lembah retakan seperti Valles marineris, menunjukan aktivitas geologis yang terus terjadi sampai baru belakangan ini. Warna merahnya berasal dari warna karat tanahnya yang kaya besi.[33] Mars mempunyai dua satelit alami kecil (Deimos dan Phobos) yang diduga merupakan asteroid yang terjebak gravitasi Mars.

Kata Kunci : materi fisika tata surya
Sumber : http://winda-fisikavd.blogspot.com/2011/12/materi-fisika-tata-surya.html

Jumat, 22 Februari 2013

ULANGAN HARIAN

Pidato ( Bahasa Indonesia )


A. Definisi / Pengertian Pidato
Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada orang banyak. Contoh pidato yaitu seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut hari besar, pidato pembangkit semangat, pidato sambutan acara atau event, dan lain sebagainya.
Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang mendengar pidato tersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di depan publik atau umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karir yang baik.

B. Tujuan Pidato. Pidato umumnya melakukan satu atau beberapa hal berikut ini :
1. mengantarkan pada inti acara (sambutan)
2. Mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti kemauan kita dengan suka rela.
3. Memberi suatu pemahaman atau informasi pada orang lain.
4. Membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur sehingga orang lain senang dan puas dengan ucapan yang kita sampaikan.

C. Berdasarkan pada sifat dari isi pidato, pidato dapat dibedakan menjadi :
1. Pidato Pembukaan, adalah pidato singkat yang dibawakan oleh pembaca acara atau mc.
2. Pidato pengarahan adalah pidato untuk mengarahkan pada suatu pertemuan.
3. Pidato Sambutan, yaitu merupakan pidato yang disampaikan pada suatu acara kegiatan atau peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu yang terbatas secara bergantian untuk mengarahkan pada inti acara.
4. Pidato Peresmian, adalah pidato yang dilakukan oleh orang yang berpengaruh untuk meresmikan sesuatu.
5. Pidato Laporan, yakni pidato yang isinya adalah melaporkan suatu tugas atau kegiatan.
6. Pidato Pertanggungjawaban, adalah pidato yang berisi suatu laporan pertanggungjawaban.

D. Teknik atau metode dalam membawakan suatu pidato di depan umum :
1. Metode naskah, yaitu berpidato dengan menggunakan naskah yang telah dibuat sebelumnya dan umumnya dipakai pada pidato-pidato resmi.
2. Metode Catatan Kecil (ekstemporan), yaitu menuliskan topik-topik pokoknya yang dijabarkan dalam kerangka
3. Metode menghafal (memoriter), yaitu membuat suatu rencana pidato lalu menghapalkannya kata per kata.
4. Metode serta merta (improptu), yakni membawakan pidato tanpa persiapan dan hanya mengandalkan pengalaman dan wawasan. Biasanya dalam keadaan darurat tak terduga banyak menggunakan tehnik serta merta.

E. Persiapan Pidato. Sebelum memberikan pidato di depan umum, ada baiknya untuk melakukan persiapan berikut ini :
1. Wawasan pendengar pidato secara umum
2. Mengetahui lama waktu atau durasi pidato yang akan dibawakan
3. Menyusun kata-kata yang mudah dipahami dan dimengerti.
4. Mengetahui jenis pidato dan tema acara.
5. Menyiapkan bahan-bahan dan perlengkapan pidato, dsb.

F. Kerangka Susunan Pidato. Skema susunan suatu pidato yang baik :
1. Pembukaan dengan salam pembuka
2. Pendahuluan yang sedikit menggambarkan isi
3. Isi atau materi pidato secara sistematis : maksud, tujuan, sasaran, rencana, langkah, dll.
4. Penutup (kesimpulan, harapan, pesan, salam penutup, dll)

G. Membacakan Teks Pidato
Banyak orang berpendapat bahwa berpidato dengan baik hanya dapat dilakukan oleh orang yang mempunyai bakat berpidato. Pendapat itu tidak benar karena berpidato termasuk jenis keterampilan yang dapat dilakukanoleh setiap orang yang mempunyai minat ditambah dengan keinginan untuk belajar dan berlatih. Dengan kata lain, belajar dan berlatih itulah yang menentukan, bukan bakat. Sebab, bakat itu pengaruhnya kecil sekali.
Ada pakar yang mengatakan bahwa pengaruh bakat itu hanya 10%, sedangkan sisanya 90% murni hasil belajar dan berlatih. Berpidato dapat dilakukan dengan empat macam cara, yaitu membaca teks atau naskah, menghafal, spontanitas, dan menjabarkan kerangka topik.
Naskah pidato merupakan sebuah informasi yang telah disusun dengan sistematik untuk disampaikan kepada khalayak. Pembacaannya harus memerhatikan hal-hal berikut.
1. Volume suara harus keras dan jelas. Volume suara harus dapat didengaroleh seluruh khalayak sehingga pendengar dapat menangkap dan memahami informasi yang disampaikan. Apalagi jika tidak menggunakan sarana pendukung seperti pengeras suara.
2. Gunakan intonasi dengan baik dan benar. Membaca naskah pidato harus memerhatikan intonasi dengan baik dan benar (tidak monoton). Berilah tekanan pada kalimat-kalimat yang penting, misalnya kapan harus memberikan nada tinggi dan nada melemah. Semuanya harus diatur agar pendengar tidak ikut terbawa suasana acara pada saat itu.
3. Jaga komunikasi dengan pendengar. Jaga pandangan antara penglihatan Kamu pada teks pidato dengan penglihatanmu kepada khalayak.
H. Berpidato Tanpa Teks
Penampilan seorang pembicara ketika sedang berpidato menjadi pusat perhatian pendengar. Semua yang ada pada pembicara semuanya diperhatikan, mulai dari pakaian, potongan rambut, sampai caranya berjalan menuju pdium. Bahkan cara berdirinya pun tidak luput dari pengamatan pendengar.
Pandangan mata harus dilakukan secara merata menjangkau semua pendengar baik yang di depan maupun yang di belakang, baik yang di sebelah kiri maupun yang di sebelah kanan, pandangan yang merata itu sebaiknya harus disertai dengan senyum ceria yang ikhlas. Gunanya adalah agar semua pendengar merasa diajak bicara.
Agar kegiatan pidato yang dilakukan menarik hati dan perhatian pendengar, seorang pembicara harus mampu memilih metode pidato yang baik. Pada pelajaran semester 1, kamu telah berlatih berpidato dengan menggunakan naskah.
Berpidato tanpa teks dapat dilakukan melalui dua cara, yakni dengan menghafal naskah pidato (memoriter) terlebih dahulu atau hanya menuliskan topik-topik pokoknya yang dijabarkan dalam kerangka (ekstemporan). Berpidato dengan cara menghafal hanya bisa dilakukan kalau naskahnya pendek. Hal ini dapat dipahami karena kemampuan manusia untuk menghafalkan naskah sangat terbatas.
Berpidato dengan menghafalkan naskah sebenarnya bertentangan dengan kebiasaan sehari-hari.oleh karena itu, bila sudah sangat terpaksa, berpidato dengan cara menghafalkan naskah harus kita hindari. Lebih baik naskah pidato kita baca berulang-ulang saja (tidak perlu dihafalkan). Artinya, kalimat-kalimatnya tidak perlu sama dengan naskah tetapi isinya sama. Pidato jenis ini yaitu dengan cara menuliskan pesan pidato kemudian diingat kata demi kata. Seperti manuskrip, memriter memungkinkan ungkapan yang tepat, rganisasi berencana, pemilihan bahasa yang teliti, gerak dan isyarat yang diintegrasikan dengan uraian. Tetapi karena pesan sudah tepat, maka tidak terjalin saling hubungan antara pesan dengan pendengar, kurang langsung, memerlukan banyak waktu dalam persiapan, kurang spontan, perhatian beralih dari kata-kata kepada usaha mengingat-ingat.
Bahaya besar timbul bila satu kata atau lebih hilang dari ingatan.Teknik menghafal (memoriter) mempunyai keunggulan dan kelemahan.
Keunggulannya antara lain:
1. lancar kalau benar-benar hafal;
2. tidak ada yang salah kalau benar-benar hafal; dan
3. mata pembicara dapat memandang pendengar.
Kelemahan teknik menghafal antara lain:
1. pembicara cenderung berbicara cepat tanpa penghayatan;
2. tidak dapat menyesuaikan dengan situasi dan reaksi pendengar; dan
3. kalau lupa, pidatonya gagal total.
Teknik lain yang dapat digunakan adalah dengan cara membuat catatan garis besar pidato dan menjabarkannya ke dalam kerangka (ekstemporan). Berpidato dengan cara ini sangat dianjurkan karena sifatnya sangat fleksibel. Pembicara dituntunoleh kerangka yang dibuatnya. Kerangka itu dikembangkan secara langsung dan dilihat saat diperlukan saja. Pembicara juga bebas menyesuaikan dengan reaksi dan situasi pendengar. Kalau kerangka pidato yang dibuat sudah dapat diingat pembicara dapat tampil tanpa membawa secarik kertas. Hal ini tentu lebih baik lagi, karena pembicara lebih konsentrasi meningkatkan kualitas pidatonya agar lebih menarik.
Pidato dengan teknik ekstemporan mempunyai keunggulan dan
kelemahan.
Keunggulannya antara lain:
1. pokok-pokok isi pidato tak ada yang terlupakan;
2. penyampaian isi pidato runtut;
3. kemungkinan salah dan lupa kecil; dan
4. interaksi dengan pendengar sangat komunikaif.
Kelemahannya antara lain:
1. tangan cenderung kurang bebas bergerak karena memegang kertas jika tidak hafal;
2. terkesan kurang siap karena sering melihat catatan jika tidak hafal;
3. pemakaian bahasa kurang baik.
Setiap teknik berpidato mempunyai kelebihan dan kekurangan. Untuk itu, setiap orang mungkin berbeda pilihannya dengan yang lain karena sangat bergantung pada kesiapan dan kemahiran dalam mempraktikkannya. Untuk meningkatkan keterampilan berpidato tanpa teks, pada pelajaran ini kamu akan berlatih dengan menggunakan teknik ekstemporan yakni hanya menuliskan garis besar pembicaraan. Perhatikan langkah-langkah berikut.
1. Menentukan Tema. Tentukanlah tema pembicaraan yang akan kamu sampaikan dalam pidato. Tema yang dipilih merupakan masalah yang aktual dan faktual serta mampu menarik perhatian peserta pidato.
2. Mencatat Pokok-pokok Pidato. Catatlah pokok-pokok pembicaraan yang akan disampaikan dalam pidato secara runtut, utuh, dan jelas.
3. Menyampaikan Pidato. Sekarang pikirkanlah bagaimana kamu akan menyampaikan pidato! Pikirkan bagaimana kamu akan membuka pembicaraan saat pidato, menyampaikan pidato, dan menutup pembicaraan dalam pidato! Penyampaian pidato hendaknya sistematis serta menggunakan bahasa yang baik dan komunikaif.
Ada beberapa cara yang dapat dipilih untuk membuka pidato, menyampaikan isi pidato, dan menutup pembicaraan dalam pidato. Perhatikan uraian berikut ini!
1. Cara membuka pidato
Pembukaan pidato diucapkan setelah pembicara menyampaikan salam dan sapaan kepada pendengar. Yang dilakukan pembicara adalah mengucapkan salam dan menyapa pendengar dengan sapaan yang tulus, ramah, dan bersahabat. Sapaan yang lazim digunakan antara lain: Bapak dan Ibu yang saya hormati, Saudara-saudara yang saya banggakan atau sapaan-sapaan lainnya. Jumlah yang disapa jangan terlalu banyak. Satu,dua, atau tiga sudah cukup. Kalau terlalu banyak, bisa menimbulkan kebsanan. Apalagi kalau pembicara tampil berpidato pada giliran terakhir, sedangkan pembicara-pembicara sebelumnya sudah menyebutkan sapaan-sapaan yang sama.
Dalam setiap komunikasioperanan pembuka sangat penting. Lancar tidaknya komunikasi banyak ditentukanoleh pembuka. Demikian pula dalam berpidato. Pembuka pidato yang jelek dapat menimbulkan kesan permusuhan yang menghambat kelancaran komunikasi. Sebaliknya, pembuka yang menyenangkan inilah yang mendukung kelancaran berpidato sehingga tujuan pidato mudah dicapai.
Terdapat beberapa kiat membuka pidato, diantaranya dengan menyampaikan hal-hal berikut.
a Mengucapkan rasa syukur
b Menceritakan pengalaman
c Menebar humor
d Memperkenalkan diri
e Menyampaikan gambaran umum
f Menyebutkan fakta pendengar
g Menyebutkan contoh nyata
h Menyampaikan kutipan
i Melibatkan peserta
j Menunjukan benda peraga
2. Cara menguraikan isi pidato
Pembicara dapat menyampaikan isi pidatonya dengan memerhatikan hal-hal berikut.
a Tujuan pidato, apakah tujuannya untuk memberitahukan, menghibur, atau mengajak.
b Suasana dan situasi pidato, resmi atau tidak resmi.
c Pendekatan yang digunakan, apakah menggunakan pendekatan intelektual, mral, atau emsinal. Jika menggunakan pendekatan intelektual, pembicara harus mengutamakan penalaran.
Berbagai alasan, bukti, dan contoh sangat diperlukan dalam menguraikan isi pidato. Jika menggunakan pendekatan mral, pembicara lebih mengutamakan masalah mral dan keagamaan. Jika menggunakan pendekatan emsinal, pembicara harus lebih mengutamakan emsi dapat menyentuh masalah semangatnya, kebutuhannya, lingkungannya, keramahannya, atau yang lainya, mereka mudah terhanyut dan mudah meNoerima isi pidato.
Berdasarkan uraian di atas, pembicara sangat bijaksana kalau melihat, mengamati, dan menganalisis tujuan, situasi, dan pendekatan yang akan digunakan sebelum berpidato.
3. Cara menutup pidato
Ada tiga kesalahan besar yang sering dilakukan pembicara dalam menutup pidato. Pertama, pembicara tidak tahu persis di mana harus berhenti. Kedua, ada pembicara yang sebenarnya ingin mengakhiri pidatonya, tetapi sulit berhenti deperti kendaraan tanpa rem. Ia berbicara apa saja, berputar-putar tak menentu. Ketiga, kesalahan yang paling besar seakan tak beromanfaat, pembicara menutup pidato dengan mengucapkan kalimat seperti berikut:
”Demikianlah yang bisa saya katakan pada kesempatan ini. Karena apa yang akan saya katakan sudah saya katakan semuanya, maka saya tidak akan memperpanjang lagi pidato saya. Karena itu saya akhiri sekian”.Penutupan pidato seperti itu tidak bermakna apa-apa. Cara-cara menutup pidato berikut ini dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan atau situai dan kondisi.
a Menyingkat atau menyimpulkan.
b Memuji pendengar.
c Menyampaikan kalimat-kalimat lucu.
d Meminta pendengar untuk bertindak.
e Menyampaikan ungkapan terkenal.
f  Melantunkan pantun.
Kata Kunci : Materi Pidato Bahasa Indonesia

Senin, 11 Februari 2013

Lyric Lagu Somewhere

By : Within Temptation


Lost in the darkness
Hoping for a sign
Instead there's only silence
Can't you hear my screams?

Never stop hoping
Need to know where you are
But one thing's for sure
You're always in my heart

[Chorus:]
I'll find you somewhere
I'll keep on trying
Until my dying day
I just need to know
Whatever has happened
The truth will free my soul

Lost in the darkness
Tried to find your way home
I want to embrace you
And never let you go

Almost hope you're in heaven
So no one can hurt your soul
Living in agony
Cause I just do not know
Where you are

[Chorus]

Wherever you are
I won't stop searching
Whatever it takes me to know

[Chorus]

Sumber : http://www.sing365.com/music/lyric.nsf/Somewhere-lyrics-Within-Temptation/E25BD182606CBEE948256F5F0029FC95

Selasa, 22 Januari 2013

Item For Night Stalker Dota 2

Items for Early Game:
- 2x
Gauntlets of Strength (150) Gauntlets of Strength
- 2x
Iron Branch (53) Iron Branch
- 1x
Healing Salve (100) Healing Salve
- 1x
Urn of Shadows (875) Urn of Shadows
- 1x
Bottle (600) Bottle
-1x
Tango (90) Tango
- 1x
Boots of Speed (450) Boots of Speed

Items for Mid Game:
1x
Phase Boots (1350) Phase Boots
- 1x
Black King Bar (3900) Black King Bar
- 1x
Vanguard (2225) Vanguard
Items for Late Game: 

- 1x
Battle Fury (4350) Battle Fury 
- 1x
Sange and Yasha (4100) Sange and Yasha 
- 1x
Daedalus (5550) Daedalus
- 1x
Satanic (6150) Satanic 

Selamat mencoba ^^ 

Skill Hero Night Stalker

Skill Hero Night Stalker
Void
This is what brings home the bacon, always max this out first. A nuke that has a short cooldown on it and slows the enemy down. The duration is longer at night than it is during the day, but will always deal the same amount of damage. Depending on the situtation, you may use it on the target hero to secure the kill or the other enemy to keep them from getting away. This should also be used in lane to harass, if you have bottle charges and are consistant at getting runes. It forces them to use their regen items or go back to base. If they don't do either of these, you've easily got a kill. Try never to waste the mana gotten from bottle charges. If you need some health and you have full mana, use a void or two before popping that bottle charge.

Crippling Fear
This is what makes blinkers and invisible heroes (other than that damn Broodmother) absolutely loathe you. At night, it is one of the longest silences in the game at 9 seconds. That is a lot of time for you to kill someone. A less important factor, but also underrated factor is that it adds a percent chance to miss attacks. This is great on a tanky target that may stay and attack instead of run away, saving you hp and making it so you don't have to go back to fountain nearly as much. When this is leveled depends on who you are laning against and the rest of the enemy team composition. If you are laning against a low hp intelligence hero, especially one with good CC, it's a good idea to get an early point into this. If there are invis heroes, blink heroes, or strong disable heroes that you will be ganking on, a single point in this at level two will be pretty much necessary.

Hunter in the Night
This is how you are everywhere at once on the first night. This lets you rune ***** way better, it lets you tower dive, it lets you gank top and bottom almost right after each other, it lets you smack a hoe that thinks they can run from you. This is how you dominate right off the bat at the first night.

Darkness
The skill that makes Night Stalker feared even during the day. Instantly setting the sun, if that's not impressive I don't know what is. Although most new people to Balanar think it is just to change the night to the day, but a far more important function is to extend the night cycle. When this skill is used, it completely stops the timer on the day and night clock. To put it simply, use this every single chance you get during the night, because it makes the night much, MUCH longer. When it is getting close to daytime, preferrably save it until you get a gauge of the time left till day and the cooldown on the ulti and to be able to coordinate them. During the day, use this skill only when a kill is guaranteed, if and only if you use this skill. Another time to save it would for a big teamfight. That silence goes a long way on a strong enemy disabler. When you decide to get this is up to you. Sometimes getting it early is better to keep your reign of terror last longer. Usually when you are absolutely dominating early game you do this, as you don't need those extra points into Hunter in the Night just yet. Otherwise put it off and max out Hunter in the Night first, as those early kills are more important than keeping the night longer